​TILOAN, KLIK NUSANTARA | Desa Boilan yang terletak di Kecamatan Tiloan kini memantapkan posisinya sebagai salah satu episentrum ketahanan pangan di Kabupaten Buol. Dengan bentangan lahan persawahan seluas 175,5 hektare, desa ini bukan sekadar pemukiman biasa, melainkan motor penggerak ekonomi yang menjadi penyuplai beras utama bagi wilayah sekitarnya.

​Secara demografi, Desa Boilan dihuni oleh sekitar 996 jiwa yang terhimpun dalam 346 Kepala Keluarga (KK). Wilayah ini terbagi secara administratif ke dalam 3 dusun dan 7 RT. Meski dihuni oleh masyarakat yang majemuk dengan berbagai latar belakang, nilai-nilai gotong royong dan toleransi tetap menjadi fondasi utama kehidupan sosial. Kerukunan inilah yang dinilai menjadi kunci sukses dalam menjalankan setiap program pembangunan desa.

• BACA JUGA : Potensi Sawit dan Jagung Jadi Motor Ekonomi Desa Jatimulya

​Sektor pertanian padi sawah hingga kini masih menjadi tulang punggung perekonomian warga. Namun, pemerintah desa tidak menutup mata pada potensi lain.

Perkebunan kelapa sawit kini mulai tumbuh pesat, memberikan diversifikasi penghasilan bagi masyarakat. Kombinasi antara hasil sawah dan sawit menciptakan jaring pengaman ekonomi yang kuat bagi warga Boilan.

​Sekretaris Desa Boilan menekankan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan infrastruktur penunjang, seperti irigasi dan akses jalan kantong produksi, tetap terjaga agar produktivitas petani tidak terhambat.

​“Harapan kami, masyarakat Desa Boilan bisa hidup sejahtera, aman, dan nyaman. Desa ini harus terus berkembang dengan baik, serta hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat tetap harmonis agar semua merasakan manfaat pembangunan,” ujarnya dengan penuh optimisme saat dijumpai di kediamannya pada Jumat (26/12/2025).

• BACA JUGA : Desa Poongon Buol, Dari Sektor Pertanian Menuju Kemandirian Ekonomi

​Pengembangan sektor unggulan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan per kapita, tetapi juga mampu menekan angka pengangguran di tingkat desa. Pemerintah desa terus mendorong inovasi dalam pengelolaan lahan agar hasil panen tidak hanya besar secara kuantitas, tetapi juga berkualitas tinggi sehingga memiliki nilai tawar di pasar yang lebih luas.

​Keberhasilan Boilan dalam menjaga stabilitas pangan daerah membuktikan bahwa pengelolaan sumber daya alam yang tepat, jika dibarengi dengan kepemimpinan yang amanah, akan membuahkan hasil yang nyata bagi masyarakat luas.

​Dengan semangat kebersamaan yang kokoh antara jajaran pemerintah desa dan warga, Desa Boilan kini melangkah mantap menuju status desa yang maju, mandiri, dan berdaya saing di tingkat kabupaten maupun provinsi. Fokus pada kesejahteraan petani tetap menjadi komitmen yang tidak bisa ditawar demi masa depan desa yang lebih gemilang...(Rini/Agus)