SULTENG - PALU, Klik Nusantara | Kehadiran saya kali ini di kota Palu, kembali menikmati kuliner khasnya, Uta Kelo. Sayur dari daun Kelor berkuah santan.
Berlokasi di salah satu rumah makan tepatnya di kompleks Pompa Bensin perempatan Jl. Kartini Kota Palu, Senin (11/10/2021) sekira pukul 10.00 pagi, saya memilih menu nasi putih dengan uta Kelor (sayur Kelor) berpadu dengan lauk ikan Teri segar goreng tepung krispi dan ikan Katombo (kembung) goreng saos tomat.
Segera saja lahap saya menikmatinya. Mengisi perut yang sejak pagi belum terisi.
"Mau menu yang mana pak? Tumisan, Sup atau uta kelo, sayur kelor kuah santan khas Palu," ujar Bu Reni menawarkan menu kepada saya saat itu.
Menyebut dan menunjukkan sayur kelor, dan mata saya tertuju pada sayur hijau dengan kuah santan khas yang kukenal sejak belasan tahun lalu mengunci memoriku. Tak pikir panjang kuminta sayur yang membuatku keroncongan seketika itu.
Tanaman kelor menjadi perbincangan hangat terkait khasiat dan manfaatnya beberapa tahun belakangan ini. Kandungan nutrisi dari tanaman yang sejak dahulu sudah dikonsumsi masyarakat Sulawesi pada umumnya itu, sangat banyak. Antara lain:
Menurunkan kadar gula darah
Mengatasi peradangan
Mengontrol tekanan darah
Memelihara kesehatan dan fungsi otak
Menghambat pertumbuhan sel kanker
Meningkatkan daya tahan tubuh
Bagi warga asli Palu, Suku Kaili, uta kelo merupakan warisan kuliner sejak dahulu. Meski umum dikonsumsi masyarakat Sulawesi, namun akan memiliki kekhasan tersendiri jika diolah dengan racikan tradisional masyarakat asli Palu.
Bukan hanya rasa yang lebih mantap oleh kekentalan santan kelapa, rasanya yang gurih seperti melekat di lidah.
Selain khasiatnya yang banyak untuk kesehatan, rasanya yang membuat ketagihan, konon uta kelo juga berselimut mitos.
Konon jika ada orang luar Palu memakan sayur yang kaya nutrisi ini, maka besar kemungkinan dia akan menjadi warga Kota Palu. Kabarnya susah meninggalkan negeri Tadulako itu jika sudah mencicipinya.
Apa lagi jika sayur itu dipadukan dengan pasangan utamanya, nasi jagung. Nasi yang dimasak dari beras dicampur dengan butiran jagung yang diolah khusus. Yakin anda takkan bergeser dari posisi duduk. Anda pun dijamin bakal mencarinya lagi jika berkunjung.
Sayangnya di rumah makan umumnya sulit kita temukan sejoli itu. Umumnya disuguhkan dengan nasi putih biasa. Meski demikian, anda wajib mencobanya. Jika tidak mencoba, maka anda bisa dikatakan belum merasakan gurihnya kuliner kota Palu.
Untuk sekedar diketahui secara umum, bahan-bahan dan bumbu yang diperlukan untuk menyiapkan uta kelo, bahan utama yaitu: Daun kelor
Santan, Cabai hijau dan bahan bumbu dapur lainnya dengan racikan khusus.. .. (Ma'ruf).
Tulis Komentar