Isra\' Mi\'raj Nabi Muhammad SAW

Repotkan Polisi, Demi Menguji Kepedulian Suami, Seorang Ibu di Bintan Ngaku Dibegal, Ternyata Hoax

$rows[judul] Keterangan Gambar : Polisi saat periksa barang bukti dan pakaian BM yang mengaku korban begal hoax di Kabupaten Bintan, Kepri.

BINTAN-KEPRI, Kliknusantara| Seorang ibu rumah tangga inisial BM (25 Thn), mengaku menjadi korban begal saat dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Jl. Batin Kundang, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Sontak hal itu mendapat respon dari Polres Bintan untuk melakukan penyelidikan dan turun ke TKP. Pihak Polres Bintan jelas direpotkan atas berita yang tersebar di media sosial itu, Namun, ternyata berita pengakuan BM tersebut adalah hoax.

Kisah awalnya, BM yang mengendarai sepeda motor Beat Street berwarna hitam, berhenti di konter telepon di kawasan Tanjung Uban pada Kamis malam (8/8/24) untuk menelepon suaminya.

Dalam percakapan tersebut, ia mengaku telah dibegal dan meminta dijemput di konter Sakera karena merasa takut.

Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo, melalui Kasi Humas Polres Bintan, Iptu Missyamsu Alson, menegaskan bahwa laporan BM tentang begal itu tidak benar.

"Tidak benar, saudari BM dibegal," tegasnya pada Jumat pagi (9/8/2024).

Iptu Alson menjelaskan bahwa pemilik konter telepon mendengar percakapan BM dengan suaminya, lalu mengirimkan pesan suara ke grup WhatsApp, yang kemudian menjadi viral sehingga membuat masyarakat resah seketika. 

"Setelah diselidiki oleh personel Polsek Bintan Utara, ternyata kejadian begal tersebut tidak benar," lanjutnya.

Kejadian hoax ini terungkap terang Alson, setelah petugas mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai pesan berantai di grup WhatsApp yang menyebutkan adanya korban begal di sepanjang Jl. Bukit Lababa hingga Kampung Sakera. 

Personel Unit Reskrim Polsek Bintan Utara melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut dan menemui MR, yang mengakui bahwa ia menyebarkan informasi tersebut dengan niat mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati.

Selanjutnya, personel Polsek Bintan Utara menemui BM, yang akhirnya mengakui bahwa kejadian tersebut tidak terjadi. 

Ia menyatakan bahwa tindakan itu hanya merupakan upaya untuk menguji kesetiaan suaminya, mengingat mereka baru menikah selama lima bulan. 

BM mengaku telah merusak tas, mengotori celananya, dan melakukan tindakan lain untuk menciptakan kesan seolah-olah terjadi pembegalan.

"BM juga menyebarkan cerita hoaks ini kepada orang tua dan tetangganya, yang menyebabkan berita palsu ini cepat beredar dan meresahkan masyarakat," tambah Iptu Alson.

Setelah memeriksa para saksi, korban, serta orang yang menyebarkan berita hoaks, polisi menyimpulkan bahwa kejadian begal yang meresahkan masyarakat ini adalah tidak benar. 

Polisi mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan memastikan kebenarannya agar tidak menyebabkan keresahan yang tidak perlu.

Hanya saja polisi tidak menyebutkan tindakan  apa yang dilakukan terhadap BM dan pihak penyebar hoax yang sempat meresahkan dan merepotkan tersebut.. (WS). 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)