Palu, Kliknusantara.com| Evakuasi seorang korban dari mulut buaya di Teluk Palu berlangsung dramatis. Korban ya g sedang berenang di pantai Talise Kota Palu, Kamis pagi (27/3/24) diterkam dekat leher dan di seret ke Tengah laut.
Dari tangkapan kamera udara, yang beredar di media sosial, tampak buaya membawa korban ke tengah laut dalam kondisi tak berdaya. Korban nari dapat dievakuasi dari mulut buaya itu sekitar jam 10 pagi WITA dalam kondisi tak bernyawa.
Laman resmi SAR Palu menyebutkan korban adalah warga Kota Palu beralamat di Jl. Purnawirawanbernama Sadarwinarta (51 thn), pekerjaan pelaut.
Kejadian itu diketahui dari laporan sesorang benama Ana pada pukul 07.15 WITA. Diperkirakan kejadiannya sejak pukul 06.30.
Tiba di lokasi kejadian, Tim SAR bersama tim gabungan dan BKSDA melakukan observasi dengan menggunakan drone thermal untuk memantau pergerakan korban yang diterkam buaya. Dari pantauan udara korban dan buaya berhasil diketahui keberadaannya.
“Tim mengambil tindakan dengan mengeluarkan tembakan disekitar buaya dengan maksud buaya bisa melepaskan korban dari gigitannya. Setelah diambil tindakan untuk menembak, akhirnya buaya itu melepaskan gigitannya," ujar Muh. Rizal, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu.
Lebih lanjut dijelaskan, "Tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi pada posisi 40 meter dari bibir pantai arah barat. Korban dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan jasad korban dibawah ke rumah sakit Bhayangkara Palu dengan menggunakan rescue car double cabin”.
Atas peristiwa ini Kepala Kantor SAR Palu menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan aktifitas di sekitar pantai.
“Karena daerah pesisir kita ini adalah habitat buaya maka kami menghimbau agar masyarakat lebih hati-hati dalam beraktifitas di pinggiran pantai Talise dan sekitarnya.” himbaunya.
Diketahui ancaman buaya yang memangsa penduduk di Teluk Kota Palu sudah sangat serius. Belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang utamanya BKSDA seperti penanganan binatang buas tersebut yang memangsa manusia bukan hanya kali ini.
Persoalan serius, keamanan pantai telah menjadi habitat dan berkembang biak hewan melata itu. Pantai tak lagi aman buat manusia. Dari kejadian ini, petugas SAR dan tim gabungan lain hanya mengevakuasi kirban dan membiarkan buaya itu pergi dengan bebas.
Banyak pihak prihatin dengan banyaknya kejadian serupa. Sayangnya tak bisa berbuat banyak korban manusia sudah banyak jadi korban buaya bukan hanya di Palu namun juga wilayah lainnya di Sulawesi Tengah.
Persoalannya bagi banyak pihak, menjadi dilema. Satu sisi mengancam dan bahkan telah memakan banyak korban namun hewan buas itu tak dapat di tindaklanjuti karena dilindungi sebagai binatang langkah.
Melihat makin banyaknya perkembang biakan hewan reptil ini, mungkin sudah perlu dievaluasi kembali mengenai ketentuan perlindungan terhadap hewan berbahaya ini. Pasalnya tak ada upaya yang dapat dilakukan mengingat penyebarannya cukup banyak.... ****
Tulis Komentar