Hal itu dituturkan salah seorang driver Taxi Maxim Kota Palembang, Gege Sitorus yang berbincang dengan awak media klikmusantara.com di Palembang, Selasa pagi (20/8/24). 

Menurut Gege yang sudah cukup lama melakoni profesi driver sebagai mitra Taxi Maxim ini, sejumlah komunitas menuntut agar tarif jarak tempuh per kilometer dinaikkan kisaran Rp. 5.000 hingga Rp. 8.000.

"Teman-teman mintanya segitu. Katanya sih untuk meningkatkan pendapat driver," ungkap Gege. 

Driver kelahiran Medan ini mengaku sedikit kurang setuju dengan aksi off bid oleh rekan-rekannya. Sebab menurutnya operator perusahaan suda memperhitungkan segala aspeknya. 

"Namanya mitra, ya kan sudah kesepakatan. Perusahaan sudah patok segitu, ya, terserah kitanya. Kalau setuju, jalan kalau nggak, ya mundur. Masak sih kita yang atur mereka, kan mitra katanya," ujar Gege. 

Menurut penuturannya, gege yang mengemudikan mobil kapasitas kecil itu mampu memperoleh pendapatan hingga Rp. 8 jutaan per bulan. Sehingga menurutnya itu sudah sangat lumayan bagi dirinya. 

"Pendapatan kotor sih, masih masuk operasional, BBM dan lainnya, ya jatuh-jatuhny bersi paling kecil 3 Jutaan per bulan," terang Gege sambil memperlihatkan data pendapatannya se bulan terakhir. 

Gege yang mengaku nyambi pekerjaan selain driver juga sebagai pengelola SDM perusahaan ekspedisi. Meski demikian, menurutnya jadi driver sangat disukainya karena memang dirinya senang jalan. 

Keterangan dari Gege Sitorus terkait off bid tersebut memang terasa sejak Selasa pagi. Aplikasi pemesanan transportasi daring itu cukup lama baru terhubung. Butuh waktu sekitar 20 menit baru direspon. Biasanya taxi Maxim agak cepat merespon jika diorder. 

"Kebetulan saya tadi lihat, jauh sih, sekitar 9 menit. Ini juga kucing-kucingan dengan teman. Mereka lagi swiping tuh. Tapi kalau pas dapat ke saya, pasti kita debat," imbuhnya. 

Masih menurut Gege Sitorus, rencana aksi komunitas driver itu akan berlangsung hingga rabu besok.... ****