Dondo, KlikNusantara.com| Meski terimbas Efisiensi dengan adanya pemangkasan sekitar 35 Juta rupiah terhadap Pos Anggaran Alokasi Dana Desa (ADD), tak mempengaruhi kebijakan Kapala Desa Betengon, Naharuddin untuk meningkatkan kesejahteraan aparatnya terutama perangkat Rukun Tetangga (RT).
Ditemui di Kantor Desa Betengon, Kecamatan Dondo, belum lama ini, Naharuddin menegaskan pihaknya tetap prioritaskan peningkatan kesejahteraan perangkatnya meski ada kebijakan pemangkasan ADD.
"Tetap prioritas kesejahteraan Aparat terutama para Ketua RT. Honor mereka sesuai ketentuan hanya Rp. 350.000. Namun saya tetap memberi tambahan insentif Rp. 150.000 per Bulan sesuai kinerja mereka sehingga totalnya Rp. 500.000 per Bulan," ungkapnya.
Menurut Naharuddin, Perangkat RT menjadi ujung tombak pelaksana kebijakan sekaligus garda terdepan menguru masayarakat sehingga mereka berhak untuk diberi semacam insentif. Dikatakan insentif itu diambil dari penghematan pos kegiatan tertentu.
Berkenaan efisiensi dengan adanya pemangkasan ADD, menurut Naharuddin tak mengurangi apalagi menghilangkan insentif itu. Ia menyebutkan penghematan dilakukan melalui pengurangan ATK, penghematan Operasional Kantor dan beberapa program tak mendesak diagendakan pada anggaran berikutnya.
"Sekalipun ada efisiensi, honor aparat tak boleh dikurangi karena itu hak mereka sebagai penyelenggara pemerintahan di desa. Kalau melihat beratnya tanggung jawab, terutama perangkat RT, justru perlu ditambah insentif agar ada kesesuaian dengan curahan tenaga dan waktu mereka urus masyarakat," tandasnya.
Naharuddin menolak kebijakan memotong honor aparat desa berkaitan dengan efisiensi karena menurutnya akan mempengaruhi kinerja pemerintahannya. Justru kesejahteraan aparat itu kata dia, perlu ditingkatkan agar bisa fokus bekerja menguras masyarakat.
"Kalau mereka berkekurangan dengan kebutuhan rumah mereka sehari-hari, akan sulit kita harapkan waktunya untuk masyarakat," urai Kades kelahiran Dampal Selatan ini.
Naharuddin menyakitkan kondisi desanya yang masih banyak membutuhkan sentuhan pembangunan sehingga memerlukan tenaga sumber daya manusia untuk menggerakkannya. Disebutkannya, sebagai desa hasil pemekaran, harus didorong mengejar ketertinggalan dari desa lainnya.... (Tim).
Tulis Komentar