LUWU, KLIKNUASANTARA.COM | Beredar vidio Pj. Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si merespon pertanya dalam sebuah wawancara mengenai sebab banjir bandang dan longsor yang menimpa wilayah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Tak ada keterangan kapan vidio itu diambil, namun pastinya setelah kejadian Bencana Banjir Bandang Kabupaten Luwu.
Dalam vidio yang diterima Media Kliknuasantara.com itu, tampak Sang Pj Bupati sedang menjawab pertanyaan dari seorang penanya yang melakukan wawancara sambil merekamnya dengan sebuah handphone.
Kuat dugaan pelaku wawancara itu adalah pegiat berita. Ia menanyakan kepada Pj. Bupati kemungkinan dugaan dibalik banjir bandang ada hubungannya dengan aktifitas pertambangan yang berada di kawasan Latimojong.
Sang bupati menepis tudingan penyebab banjir dikaitkan dengan aktifitas pertambangan yang dimaksud oleh penanya. Bupati menjelaskan posisi perusahaan tambang yang diketahui memiliki kontrak karya di Kecamatan Latimojong tak berkaitan dengan bencana banjir yang melanda.
Sang Pj Bupati menjelaskan jika aktivitas pertambangan bukanlah faktor penyebabnya. Ia nampak memberikan penelekanan serius dan terkesan pasih membantah tudingan aktifitas tambang tersebut. Menurutnya saat ini tak ada aktifitas tambang baik emas maupun galian c yang dimaksud penanya.
"Perlu saya sampaikan sekarang, khusus tambang emas, tidak ada aktifitas tambang sekarang, tambang emas dan galian c di hulu Latimojong," jelas Pj Bupati Luwu dalam vidio itu.
Masih dalam vidio itu, selain faktor alam, hujan dengan intensitas tinggi bersamaan dengan air pasang. Sisi lainnya, Muh. Saleh selaku Pj. Bupati Luwu menyoroti pembukaan lahan oleh masyarakat. Ia mencontohkan saat turun, jalan ke lokasi terisolir, tampak sepanjang tepi jalanan telah dibuka untuk kebun.
Sikap yang cenderung menyalahkan warga tersebut yang menuding pembukaan lahan yang memicu banjir dan longsor, mendapatkan reaksi dari banyak masyarakat merespon unggahan vidio tersebut.
Muhammad Nur Saleh, merespon pernyataan Pj. Bupati tersebut dengan tulisan yang berjudul "Surat Cinta Untuk Pj. Bupati Luwu".
Dalam tulisan yang diposting di akun FB atas namanya sendiri itu, Muhammad Nur Saleh mengaku sebagai bawahan Sang Bupati dengan posisi Kepala Bidang Pencegahan, Peningkatan SDM Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Keberanian untuk menyanggah pernyataan atasannya itu, karena menganggap itu adalah bentuk cinta dirinya sebagai anak atau bawahan kepada bapak atau pimpinannya, meski diakui itu bukan tanpa resiko.
"Saya tahu ada kemungkinan resiko yang saya Terima dari pernyataan saya ini. Tapi sebagai anak, saya tidak akan membantah apalagi marah. Dan sebagai bawahan, saya akan tunduk pada resiko yang harus saya terima," ungkapnya dalam tulisan dengan topik surat cinta itu.
Penulis surat cinta itu menilai jika Sang atasan bersikap tidak sesuai dengan suara hati kecilnya. Ia menduga hal itu karena ada sesuatu yang berkecamuk di hatinya.
"Saya tahu apa yang bapak ungkapkan iniini, bukanlah sesuatu yang murni dari hati kecil bapak. Ada sesuatu yang berkecamuk dinhati bapak terkait bencana yang menimpa Kabupaten Luwu, Jum'at kemarin. Ada perang di hati bapak antara fakta di lapangan dan tekanan," papar Muhammad Nur Saleh, tanpa merinci apa yang dimaksud dengan tekanan.
Tim media ini masih berusaha menghubungi pihak-pihak Terkait, namun hingga berita ini tayang, belum didapat konfirmasi dari pihak Pj. Bupati mengkonfirmasi kebenarannya dan sikapnya atas sanggahan Muhammad Nur Saleh sebagai bawahannya.
Tulis Komentar